Selamat Datang

Selamat Datang
Lumayan

Cari Blog Ini

Minggu, 01 Januari 2012

( HASIL SEBUAH DISKUSI )


oleh Firanda Anda pada 16 Desember 2011 pukul 16:43

(“BAGAIMANA MERANGKAI MOZAIK-MOZAIK SEJARAH ITU SECARA BENAR DAN JUJUR, MASALAH KEBANGSAAN ADALAH URUSAN LAIN, KARENA INI TENTANG KESEJAHTERAAN)

Diskusi ini hanya melihat gejala dan penomena yang ada di Kalimantan barat, Menangkap keresahan sebagian masyarakat kelas bawah terhadap isu-isu kebangsaan dan kedaerahan.
Hasil diskusi di warung kopi.
  1. Tema” Egomoni Majapahit”
Bahwa sejarah begitu dikdaya  kerajaan majapahit di ceritakan dari berbagai literature, bersama armada perangnya mampu menguasai sebagian wilayah nusantara bahkan ke manca Negara, ini terlihat dari sumpah palapa yang disampaikan oleh gajah mada, teks sejarah tersebut sampai kepada anak sekolah dan kalangan inteletual.
Setelah era reformasi, teks sumpah palapa tersebut dicoba dikaji ulang kembali sebagai autokritik, ternyata banyak kajian sangat menyangsikan atas hegemoni majapahit di wilayah nusantara, sumpah palapa hanya sebagai rekayasa, modus klaim atas wilayah nusantara,  indicator yang mendasari penolakkan hegemoni majapahit terhadap nusantara terutama Kalimantan barat, antara lain:
  1. Bahwa kerajaan majapahit hanya sebuah kerajaan agraris, yang posisi kerajaan berada di tengah pulau jawa, tentu ekspansi yang dilakukan hanya pola daratan bukan pola lautan, terbukti tak ada satupun peninggalan perahu atau kapal bercirikan majapahit, seperti kapal atau perahu pinisi kapal bugis.
  2. Bahwa setiap pendudukan yang dilakukan oleh suatu Negara atau kerajaan tentu meninggalkan bekas baik budaya atau bangunan, namun ternyata semua itu tidak ada di Kalimantan barat, sehingga  kerajaan majapahit pernah menjajah Kalimantan barat sangat di ragukan,
  3. Metode sekarang perkembangannya adalah melalui perkawinan, lalu diklaim sebagai penaklukkan, inipun sulit diterima jika dikaitkan dengan alasan huruf a diatas.

Simpang siur sejarah yang dibuat dan dijadikan alat propaganda atas keberadaan NKRI adalah sebuah kenistaan dan menyakitkan, Bukankah Negara ini dibangun atas kebersamaan dan kejujuran, realitas kebersamaan harusnya menjadi alat untuk mempersatukan negeri ini, bukan berdasarkan penindasan atau hegemoni sejarah masa lalu.

 2. Tema” Peranan perempuan dahulu kala”

Bahwa sejarah nenek moyang di Kalimantan barat begitu agung untuk kaum wanita, dimana selama ini peranan wanita seolah dikucilkan di tengah hiruk pikuk peradaban, kehidupan perpolitikan daerah, kenyataan banyak kebijakkan mengeyampingkan peranan wanita dan nasib wanita.

Seperti kita ketahui, wanita adalah tulang punggung Negara, penjaga negeri dan sekaligus pembela negeri ini, namun prakteknya peranan mereka terpinggirkan atau dijadikan komoditi. Sekarang dapat dilihat bangsa ini hampir runtuh dan hancur walau hanya berbentuk perasaan saja, ini sebab mendasar barang kali.

Zaman dahulu, peranan wanita sangat agung sekali, praktek-praktek penyembahan banyak menyimbolkan perempuan, seperti dewi padi dan lainnya, kemudian para tetua adat jika mengadakan rapat untuk memutuskan persoalan, jika tidak ada kata temu selama 7 hari, maka mereka meminta pendapat seorang wanita yang dituakan, jika sudah mendapat pendapat dari wanita yang dituakan tersebut harus dijalan oleh seluruh pengurus adat.

Betapa strategisnya peranan wanita dinegeri ini, sudah menjadi kewajiban setiap individu wanita atau lelaki untuk menjaga, melindungi wanita negeri ini, jika tidak maka bencana dekadensi moral bangsa akan tercabik di bawah bendera merah putih, kepak sayap garudapun akan timpang.

 3. Tema” Pengibaran bendera Malaysia di Indonesia”

Mungkin negeri ini akan terkejut, saat sebagian masyarakat kalbar mengibarkan bendera Malaysia, ini maksudnya tuntutan bergabung dengan Malaysia baik secara kewilayahan maupun individu, kepahitan akan kesejahteraan dan fasilitas hidup yang terasa kurang, sementara tanah dan tumbuhan telah dirampas dari tangan mereka baik oleh perkebunan maupun pemerintah.

Cobalah turun ke kampung-kampung, lihatlah kehidupan mereka, sementara kita buka jendela dan melihat Negara tetangga sungguh berbeda, kesejahteraan nyata sekali. Mereka hanya minta jalan saja..jalan yang menghungkan wilayah Kalimantan seperti di tanah jawa. Perhatian yang kurang dari pemerintah pusat membuat kecewa banyak anak negeri.

Pengibaran bendera sebenarnya hanya sindiran untuk pemerintah pusat, kata pepatah” Pukul anak sindir menantu”. Berbagai alasannya pemerintah enggan melihat Kalimantan selain exploitasi sumber daya alam, kesejahteraan urusan belakangan, inikah bangsa yang kita banggakan atau bangsa yang kita puja-puja.

Indikasi merdeka hanya fikiran prustasi yang telah menahun terhadap pemerintah pusat, bayangkan triliunan rupiah pemerintah membangun jembatan dari pulau jawa ke pulau sumatera dengan megahnya, namun di sisi lain Kalimantan dan irian jauh panggang untuk terhubung dari satu propinsi ke propinsi lainnya. Wacana merdeka bisa saja merasuk di setiap dada orang-orang Kalimantan yang terpinggirkan dari pembangunan bangsa ini.

Pemimpin negeri ini seharusnya tidak memandang Indonesia kepada wilayah tertentu namun perhatikan juga wilayah lain yang merupakan bagian negeri ini, memandang Indonesia jangan menggunakan mata sebelah atau kaca mata kuda, Alangkah indahnya kesejahteraan hnggap dinegeri ini bersama kemakmuran rakyatnya. Indonesia Raya.

 4. Tema” Perjuangan rakyat Kalbar melawan belanda”

Bagian sejarah perjuangan bangsa ini telah menoreh tinta emas, jasa para pejuang melawan penjajahan begitu heroit, darah, nyawa atau air mata telah menyatu dalam perjuangan, tanda keiklasan hati untuk melawan setiap penindasan, kita sebagai manusia dan sebagai bangsa sangat menolak itu penindasan, kita sebagai rakyat sudah terbiasa untuk mengorbankan nyawa hanya untuk satu kata” Merdeka”.
Contohnya saja, di melawi begitu banyak kuburan belanda yang tewas oleh pertempuran rakyat disana, berbeda jauh di daerah Pontianak atau daerah Kalimantan barat lainnya, heroit mereka di sana mampu membela tanah dan tumpah darah tempat mereka hidup mempertahan wilayah dari serbuan belanda, korban dari pihak belanda yang cukup banyak.
Kisah-kisah kepahlawanan di Kalimantan barat melawan belanda merupakan kebanggaan walaupun dikatakan oleh penjajah sebagai rampok, lanun namun tak pernah menyakiti bangsa sendiri bahkan membebaskan rakyatnya dari penindasan.

 5. Tema”Peta zaman dahulu terbalik”

Beberapa teks peta dahulu kala, zaman kerajaan atau belanda, peta kita terbalik, tidak seperti sekarang, pertanyaanya mengapa ?

Bahwa penjelajahan benua atau pulau menggunakan perahu atau kapal laut, sehingga gambar yang dibuat pulau mengikuti pulau yang dilewati, jadi kemungkinan terbalik bisa terjadi, lain dengan sekarang, dengan menggunakan satelit saja dapat melihat pulau dan benua dengan jelas.
Teori ini masih perlu diteliti lagi dari literature mengapa peta dahulu kala terbalik.


Demikianlah catatan diskusi di Warung Kopi….semoga tidak salah, “

Firanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar