Selamat Datang

Selamat Datang
Lumayan

Cari Blog Ini

Selasa, 05 Oktober 2010

MERPATI

oleh Firanda Anda pada 05 Oktober 2010 jam 15:02
Dia wanita yang terbilang rupawan, bisa dianggap seperti burung merpati, indah bulunyanya berwarna warni, terbangnya rendah sekali sangat akrab dengan masyarakat disekelinginya, menawan dibilang sebagian orang, setiap hari saat ketika melihatnya pandangan kita akan tertegun ,terpana terlalu asik menatap utuh segala tingkah polah dan keindahan yang melekat pada dirinya.
Konon merpati ini menjadi pembicaraan sebagian orang, berita tersebut terkadang didapat melalui sms, fece book dan obrolan cetingan, bahkan yang lebih agak mistis kabar dibawa angin atau rembulan yang bercerita pada malam kala sunyi kehidupan manusia, begitulah berita merpati ini terdengar oleh telingaku.

Konon ceritanya merpati ini, ketika sekolah masa SMAnya lucu-lucu yang dilakukan, maklum merpati yang baru terbang dari sarang dengan bebas dari jangkauan kedua orang tuanya, namun terbangnya hanya seputaran sekalohan saja, namun lumayan mampu membawa cerita yang membuat kita terbawa tertawa, misalnya saja bercanda waktu pelajaran, dimarahai guru karena tidak membuat PR sekolahan, atau terbang di pohon bergelantungan, padahal dia ini seorang dara….

Ketika merpati ini merasakan ada sesuatu di hati dan perasaannya, sesuatu yang beda, yang tak terfikirkan, belum pernah dirasakan, sesuatu keinginan dan harapan untuk suka dengan seseorang …ya seorang teman yang tak biasa, seoarang pria, merpati termenung menatap pria itu, entah mengapa dia selalu suka memandang pria itu bicara, berjalan, tertawa, pokoknya suka yang beda, teruslah dan terus berfikir.

Namun tanpa diketahui, ada orang lain yang memperhatikannya, tanpa disadarinya orang tersebut terus mendekati, mengajaknya bercanda dan tertawa, namun perhatian seseorang ini belum mampu menggugah dan mengalihkan perhatian sang dara sang merpati muda, kian lama akhirnya pemuda ini lelah juga walau tidak menyerah, mengundur ia perlahan disertai memandang sang merpati mudah dari kejauhan, mengamati dengan perasaan.

Berkatalah pemuda ini” Merpati ini terlalu jinak untuk didekati, terlalu sulit untuk dimiliki, ini bukan berkenaan dengan barang tapi persoalan hati dan rasa yang dimiliki, sebuah kesesuaiyan diantara perbedaan, menyentuh perasaan dengan perasaan juga, kelembutan disentuh keiklasan, akhirnya sadarlah waktu dan kesempatan belum di tangan.

Pada akhirnya sang merpati masih terbang bebas walau di dalam hati masih tersimpan harapan yang belum ketemu, belum mendapat jawaban, terbang tinggi dan rendah sudah tak ada arti baginya, hari-harinya bercengkrama dan membersihkan bulu indah tempat cahaya memantulkan cahaya kemilaunya, sejenak berfikir merpati” Mungkin kelak aku bernasib baik” ujarnya dalam hati.


(firanda(......)Pontianak. 2:35 PM. 5 Oktober 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar