Selamat Datang

Selamat Datang
Lumayan

Cari Blog Ini

Rabu, 18 Agustus 2010

'PERLAWANAN WARGA SAMBAS BERUJUNG BENTROK'

Ribuan warga sambas kecewa atas izin perkebunan Sawit yang di berikan bupati Sambas dengan surat No. 120 Tentang izin perkebunan PT.Patiware dan No. 25 PT Agro Wiratama, berbuntut penolakan warga terhadap hadirnya perusahaan perkebunan sawit. berdasarkan keterangan warga Aksi Penyampai Aksi di Muka Umum mengatakan bahwa masyarakat kecewa atas izin tersebut yang berakibat perampasan tanah warga,”

Berdirinya perusahaan perkebunan tersebut telah menggusur dan merampas tanah milik masyarakat Kecmatan Teluk Keramat dari desa Simpang Empat, Semata, Sekura, Sui Kumpai, Lela, Sui Baru, Mekar Jaya, yang hampir di perkirakan sebanyak 9 sampai 10 ribu Hektar lahan, belum lagi tanaman masyarakat yang telah rusak, pengambillan paksa terhadap hak kepemilikkan tanah warga telah menyinggung rasa dan harga diri masyarakat, hal ini mengakibatkan kekecewaan masyarakat yang demikian menumpuk atas perlakukan yang tidak adil dan tidak manusiawi.

Akibat kekecewaan masyarakat yang berlarut serta tidak ada tanggapan terkait dari pemerintah Kabupaten Sambas, maka aksi yang dilakukan masyarakat dengan nama Gerakan Kebangkitan Rakyat Sambas(GKRS) menimbulkan gesekan keras dengan aparat pemerintah kabupaten yang member izin, ini terjadi pada hari kamis .

Tuntutan warga supaya izin kedua perusahaan perkebunan sawit tersebut di cabut juga tidak diindahkan oleh Bupati Sambas yang faktanya lapangan telah melanggar hak-hak masyarakat dan melakukan deforestasi hutan, berujung bentrokkan dengan aparat kepolisian, sejumlah warga di tangkap, dipukuli, ditendang.

Sikap bupati yang tidak memahami perasaan dan keresahan warganya telah berakibat pada sikap menentang warga dan perlawanan dari masyarakat dengan cara melempari kantor buapati sambas, pelemparan ini berujung bentrokkan warga dengan aparat kepolisian, beberapa orang yang di tangkap oleh pihak kepolisian.

Pasca bentrokkan aparat kepolisian dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kebangkitan Rakyat Sambas (GKRS) di kota sambas dalam keadaan aman dan terkendali, sikap warga dan persuasif aparat penegak hukum telah mendorong wilayah kabupaten sambas dalam kondisi aman dan terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.


Firanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar